Ikhwānī fīllāh wa akhawāti rahīmani wa rahīmakumullāh,
Ada sebagian dari saudara-saudara kita yang salah memaknai bulan Rajab ini ataupun salah dalam memuliakan bulan Rajab ini, yaitu dengan mengadakan beberapa ritual ibadah yang kalau kita pelajari, kalau kita merujuk kepada kitab-kitab para ulama, kepada ucapan-ucapan para ulama ahlus sunnah waljama'ah, ucapan-ucapan ulama terdahulu, maka akan kita dapati itu adalah ibadah-ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Ritual yang kedua yang berkaitan dengan bulan Rajab yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin:
(2) Puasa di bulan Rajab
"Barang siapa puasa sehari maka laksana puasa satu tahun, barang siapa puasa tujuh hari maka ditutup pintu-pintu neraka jahannam, barangsiapa puasa delapan hari maka dibuka pintu delapan surga, barangsiapa puasa sepuluh hari maka akan dikabulkan segala permintaannya, kemudian barangsiapa mengingatkan kepada orang lain tentang ini, seakan ibadah delapan puluh tahun."
Ini menurut para pelakunya.
Maka kita jawab dengan ucapan-ucapan para ulama, diantaranya:
1. Ibnu Hajar Atsqalani rahimahullāhu ta'āla, mengatakan secara umum tentang puasa di bulan Rajab:
"Tidak shahih satu hadits pun yang berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab ataupun keutamaan tentang puasa khusus Rajab ataupun hadits yang berkaitan dengan shalat malam khusus di bulan Rajab."
2. 'Umar bin Khaththāb Radhiyallāhu 'anhu, dahulu memukul telapak tangannya manusia atau menempelkan tangannya manusia agar mau makan dibulan Rajab agar mereka tidak mengkhususkan bulan Rajab dengan puasa tertentu, seraya mengatakan: "Jangan kalian menyamakannya dengan bulan Ramadhan".
Bahkan dalam riwayat lain dikatakan:
"Makanlah pada bulan Rajab itu, karena itu adalah bulan yang dahulu diagung-agungkan dikeramatkan oleh orang-orang musyrik jahiliyah."
Maka untuk menyelisihi mereka, tidak ada syariatnya untuk melaksanakan puasa khusus di bulan Rajab, jika mau puasa silahkan puasa seperti biasanya (biasa dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya) sunnah Senin dan Kamis. Jangan mengkhususkan karena bulan Rajab.
Bukan berarti melarang ibadah di bulan Rajab. Silahkan ibadah, namun dengan ikhlash dan mengikuti sunnah, jangan dikaitkan dengan keutamaan khusus di bulan Rajab karena tidak ada dalil yang shahih tentangnya.
Ritual yang ketiga yang berkaitan dengan bulan Rajab yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin:
(3) Umrah atau ziarah kota Madinah yang dinamakan ziarah atau umrah ar rajabiah
Jika kita datang ke kota Madinah atau ke Mekkah pada bulan-bulan seperti ini mungkin lebih banyak daripada bulan-bulan lainnya. Karena sebagian kaum muslimin mengira bahwasanya umroh di bulan Rajab keutamaannya melebihi daripada umroh di bulan Ramadhan.
Padahal Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengutamakan umrah di bulan Ramadhan dibandingkan umrah di bulan lainnya, namun sebagian mereka tidak, justru lebih mengutamakan umrah bulan Rajab.
Kata para ulama tidak ada dasarnya sama sekali, bahkan kata 'Āisyah radhiyallāhu 'anhā: "Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak pernah umrah di bulan Rajab."
Ini bukan berarti kita tidak boleh umrah di bulan Rajab, silahkan namun jangan meyakini adanya kekhususan keutamaan tertentu umrah di bulan Rajab. Silahkan umrah kapan saja bulan apa saja, namun tidak boleh meyakini mengkhususkan umrah bulan Rajab.
Demikian pula ziarah kota Madinah, silahkan ziarah kapan saja bulan apa saja, namun tidak boleh meyakini mengkhususkan ziarah dibulan Rajab.
Sumber :
🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 02 Rajab 1438 H / 30 Maret 2017 M
👤 Ustadz Abdurrahman Thayyib, Lc
📔 Materi Tematik | Amalan Di Bulan Rajab Dan Puasa Rajab (Bagian 4 dari 6)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-Tmk-AT-AmalanRajab-04
🌐 Sumber: https://youtu.be/mQZIVI9H4Qc
Posting Komentar