NASEHAT    KHUTBAH    ADAB    SIROH    FATWA    SYI'AH    BAHASA ARAB    PENYEJUK HATI    DO'A DAN ZIKIR   
Home » » MALU BANYAK ANAK

MALU BANYAK ANAK



Menikahlah dengan Wanita yang Penyayang
mustakimar-ramany.blogspot.com
Berkeluh kesah memang sifat manusia. Apabila datang kesusahan manusia menegluh dan bila datang kebaikan ia sombong. Sebagaimana Firman Allah : “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir”. (Q.S : Al-Ma’arij ; ayat : 19 – 21). 
Demikian kebanyakan manusia bersikap dalam harta, demikian halnya pula tentang anak. Sebagian manusia sangat berkeinginan punya anak. Segala cara ditempuh. Dari mulai yang baik, seperti: ke dokter, pengobatan alternative, berdo’a sungguh-sungguh sampai ke tanah suci sambil umroh, sampai kepada hal-hal yang terlarang, seperti: ke dukun, ke makam-makam dan tempat-tempat keramat dan lain-lain.
Di sisi lain ada manusia yang mengeluh karena banyak anak. Anak-anak tidak terurus, terlilit banyak hutang, pendidikan anak-anak terlantar. Karena yang demikian itu sebagian manusia gelap mata. Ada yang mengundi nasib dengan berjudi. Ada yang ke dukun, pesugihan, kuburan-kuburan dan tempat-tempat keramat dan lain sebagainya.
Karenanya saat ini banyak orang yang takut mempunyai banyak anak. Sering sekali kita mendengar di sekeliling kita orang-orang menasehati para penganten baru atau ibu-ibu muda yang baru melahirkan agar mencukupkan anak dua saja. Kalau ditanyakan kepada mereka kenapa menasehatkan yang demikian itu, maka muncullah cerita-cerita yang menakutkan diiringi dengan contoh-contoh betapa berantakannya hidup orang-orang yang mempunyai banyak anak. Sehingga banyak orang tua saat ini yang bukan hanya takut punya anak lebih dari tiga bahkan sampai-sampai merasa malu. Bahkan sangking takut dan malunya sampai-sampai nekat menggugurkan kandungannya.

ISLAM MENGANJURKAN BANYAK ANAK
                
Allah swt berfirman : “Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah kepadamu” (Q.S.: Al-Baqarah, ayat: 187). 
Para ahli tafsir dari kalangan sahabat, tabi’in hingga para imam ahli tafsir yang mulia memaknai ayat ini sebagai perintah untuk mengusahakan keturunan.
     Dalam sebuah hadits yang shohih Rasululloh sholallohu’alaiwassalam bersabda: “Nikahilah wanita yang penyayang dan dapat mempunyai banyak anak, sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya kamu di hadapan para nabi di hari kiamat nanti” (Hadits riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari Anas bin Malik). 
       Khusus hadits ini sangat sering kita mendengarnya baik dalam majelis-majelis taklim, terutama dalam khutbah-khutbah nikah. Oleh karena itu secara umum sebenarnya umat Islam mengetahui bahwa Allah dan RosulNya memerintahkan umat Islam untuk banyak anak.

AKIBAT MALU BANYAK ANAK

1.      Di antara mereka yang malu banyak anak berpikir bahwa bila mereka banyak anak maka mereka akan susah. Hidup mereka akan miskin, anak-istri kelaparan, tidak dapat menyekolahkan anak, terlilit hutang dan lain sebagainya. Ini adalah berprasangka buruk kepada Allah. Yang demikian itu adalah dosa besar yang lahir dari aqidah yang cacat, karena Allah berfirman : “Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizkinya sendiri, Allah-lah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS al-’Ankabuut:60).

2.      Mereka yang sudah terlanjur hamil kemudian nekat membunuh dara dagingnya. Hal ini bukan saja kedurhakaan kepada Allah yang menyebabkan dirinya berdosa tapi juga membahayakan jiwanya sendiri. Alangkah buruknya bila ajal menjemputnya dalam keadaan demikian. Allah berfirman : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar” (QS al-Israa’:31).

3.      Sikap malu banyak anak mengakibatkan banyak kehamilan yang tidak diinginkan diakibatkan merasa malu bila orang tahu sedang mengandung anak ke-4 dan seterusnya. Ibu hamil yang seharusnya gembira dengan kehamilannya malah menjadi stress dikarenakan kehamilannya. Akhirnya sang ibu dan sang bayi menjadi tidak sehat baik pisik maupun psikologisnya.

4.      Dari kehamilan yang tidak dinginkan lahir pula anak-anak yang tidak diinginkan. Hal ini mengakibatkan hubungan emosional anak dan orang tua serta lingkungannya menjadi tidak sehat. Maka tumbuhlah anak-anak yang besar dengan perasaan marah dan memberontak. Akibat-akibat ini muncul bukanlah karena banyak anak. Tetapi karena akidah umat yang rusak dikarenakan lebih mendengarkan perkataan-perkataan yang tidak bermanfaat dari mempelajari aqidah yang benar.

5.      Perkembangan umat Islam dari sisi jumlah terus menurun dibanding dengan perkembangan umat yang lain. Tentunya ini adalah kasus lokal seperti Indonesia contohnya.

KEUNTUNGAN BANYAK ANAK

1.       Sebenarnya kita dengan mudah melihat di sekitar kita bahwa orang-orang yang mempunyai anak banyak terlihat lebih baik kehidupannya dibanding yang anaknya hanya sedikit. Kecuali kalau kita hanya memandang dari sisi ekonomi belaka. Seperti apa yang dialami oleh Dede Arif Rahman yang menulis “Nikmatnya banyak anak” di IslamPos. Dari yang ditulisnya berdasarkan pengalaman pribadi dapat disimpulkan :

a.       Anak-anaknya berusia 8 tahun, 6 tahun, 4 tahun dan 2 tahun dan masih berencana menambah bila Allah menghendaki.

b.      Teman-teman yang mempunyai anak satu atau dua merasa iri karena ia dan istri dapat banyak meluangkan waktu untuk berjalan berdua dibanding dengan yang lain. Hal ini karena anak-anaknya bukan hanya mandiri tapi juga senang bisa menjaga dan melayani adik-adiknya. Sementara yang punya anak satu atau dua anak-anak mereka selalu ingin ikut kemana pun orang tuanya pergi.

c.       Anak-anak mereka berprestai di sekolah. Baik yang di sekolah dasar maupun taman kanak-kanak mendapat rangking satu dan selalu diminta mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan.

2.       Anak-anak adalah amal jariyah yang akan mengalirkan pahala dan do’a bahkan ketika kita sudah di alam kubur. Kita semua pernah mengantar orang lain meninggal ke kuburan. Sampai berapa lama kita mengingat  orang yang meninggal itu. Barang kali belum lagi sampai ke rumah kita sudah melupakan kejadian tersebut. Satu-satunya yang mengingatnya dalam waktu yang lama adalah anak-anak dan cucu-cucunya. Merekalah yang mengingat dan merekalah yang akan mendo’akan. Anak dan cucu kita pula yang akan memperbaiki kesalahan kita dan mencukupi kekurangan kita.

3.       Orang bijak berkata : “Anak-anak bukan hanya membuat kita terhormat di hari tua, tetapi juga membuat kita kaya lebih cepat”. Ketika umur mencapai enam puluh tahun, pekerjaan telah meninggalkan kita, badan menjadi lemah, kulit menjadi keriput, mata menjadi rabun, kesehatan pun sering terganggu. Siapakah yang masih menghormati kita. Siapa yang menyayangi dan mencintai kita. Siapa yang mau setia menjaga kita. Siapa lagi kalau bukan anak cucu kita. Betapa banyak orang yang cepat naik pangkat karena kerja kerasnya demi anak-anak. Dan berapa banyak pula orang yang menjadi kreatif dalam berbisnis karena anak-anaknya pula.

4.       Anak-anak yang lahir dan besar di keluarga yang banyak anak cenderung memiliki jiwa kepemimpinan yang lebih baik. Sedang anak-anak yang lahir dari keluarga dengan anak sedikit apalagi yang anak tunggal lebih egois dalam kepemimpinannya. Anak-anak yang lahir dari keluarga yang banyak anak kerap melalui hari-hari dengan saling berbagi, saling melindungi, saling melayani dan membangun team work. Sedang anak tunggal biasanya manja, banyak permintaan dan tak mengerti berbagi. Sedang yang anaknya hanya dua dipenuhi dengan rasa cemburu dan persaingan. Orang tua dipusingkan dengan harus beli dua dan harus sama pula.

HUKUM MEMBATASI JUMLAH ANAK

      Dengan keterbatasan ilmu dan refrensi saya katakan bahwa dari yang saya ketahui diantaranya fatwa Lajnah Daimah Arab Saudi dan Majelis Ulama Indonesia berfatwa bahwa membatasi jumlah anak hukumnya haram. Adapun menunda kehamilan karena dikhawatirkan anak-anak akan tidak terurus, atau karena alasan medis yang bisa membahayakan nyawa atas saran dokter, maka hal demikian adalah boleh. Adapaun bila alasan khawatir mengganggu karir atau pekerjaan, takut tubuhnya tidak lagi cantik, kurangnya waktu untuk bersenang-senang dan takut miskin dan sejenisnya maka haram hukumnya membatasi kelahiran.

JUMLAH KASUS PENGGUGURAN KANDUNGAN DI INDONESIA
     
     Jumlah kasus pengguguran kandungan di Indonesia sangat fantastis bahkan mungkin yang tertinggi di dunia. Saya mengambil angka yang dijadikan judul artikel di fimadani.com bahwa jumlah kasus pengguguran kandungan di Indonesia diperkirakan BKKBN mencapai 2,5 juta kasus, Inalillah wa Inna ilaihi rooji’un. Ini adalah jumlah yang tak pernah terbayangkan oleh penulis. Karena kasus pengguguran kandungan terbesar bukanlah karena hamil di luar nikah akan tetapi karena kehamilan yang tak diinginkan oleh ibu-ibu yang gagal dalam program membatasi jumlah anak. Sungguh ini adalah suatu kenyataan yang menggambarkan dangkalnya keimanan dan akidah umat Islam.
       
Demikianlah semoga tulisan singkat ini mampu memotivasi kita untuk terus menjaga aqidah kita serta menjaga pula aqidah umat Islam pada umumnya.

Sumber : Buletin Assunnah Thn XI no 021435


SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Kajian Hasan Hamzah Lubis. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger